PRABOWO SUBIANTO: GUSDUR MEMBERI PENGARUH BESAR TERHADAP PEMAHAMAN SAYA TENTANG TOLERANSI

PRABOWO SUBIANTO: GUSDUR MEMBERI PENGARUH BESAR TERHADAP PEMAHAMAN SAYA TENTANG TOLERANSI
Warta Hub. DIGDAYA TV menayangkan diskusi bersama Prabowo Subianto lewat halaman di Facebook. Diskusi ini berlangsung secara interaktif dengan menerima pertanyaan dari pemirsa untuk ditanyakan langsung kepada Prabowo selaku narasumber utama.

Pada menit ke 1:28:33 datang pertanyaan dari Pak Nistra yang menanyakan, “Sejauh apa kedekatan Pak Prabowo dengan Gusdur? Karena di rekaman wawancara salah satu TV Swasta menanyakan pendapat Gusdur tentang Prabowo dan Gusdur menjawab ‘Prabowo adalah orang yang paling Ikhlas’”.

Sambil tertawa kecil Prabowo mengenang kelucuan dari Gusdur, “Beliau orangnya suka humor. Selalu punya cara untuk menyenangkan hati dan memeriahkan suasana.”

“Hubungan saya dengan Gusdur sudah dimulai oleh Nenek saya dan Ibunya Gusdur. Sejak kecil mereka bertetangga di Matraman. Layaknya tetangga yang seumuran, mereka sudah melewatkan banyak hal sedari kecil. Hingga yang membuat saya terharu adalah Ibunya Gusdur ikut memandikan jenazah nenek saya saat beliau meninggal,” kenang Prabowo.

“Hubungan pribadi saya dengan Gusdur sudah berlangsung sejak saya masih berpangkat Mayor. Hubungan kami sudah melewati lintas kekuasaan. Dimulai sebelum beliau jadi Presiden, saat menjadi Presiden, hingga setelah tidak lagi menjabat. Bahkan di akhir sebelum wafat, beliau ikut membesarkan Partai Gerindra yang saat itu baru berdiri,” lanjut Prabowo.

“Secara umum hubungan kami baik. Kadang banyak orang yang tidak mengerti Gusdur. Namun bagi saya, beliau memberi pengaruh besar terhadap pemahaman saya tentang toleransi. Beliau tidak pernah mau bermusuhan dengan siapapun,” lanjut Prabowo.

“Pada akhirnya saya menyadari bahwa Gusdur adalah penganut muslim yang sangat toleran terhadap orang lain. Yang penting kita membuka hubungan dan berdialog. Walaupun pada akhirnya kita tidak sependapat, tetapi itulah cara yang tepat untuk menjaga dan melatih toleransi” lanjut Prabowo.

“Sisi lain kedekatan dengan Gusdur adalah saya sering diminta untuk pijit beliau. Itu adalah bentuk kehormatan bagi yang junior kepada yang lebih tua. Mungkin karena saya dianggap mendalami Pencak Silat. Sepertinya ada korelasi antara Pencak Silat dan kemampuan pijit. Karena sering keseleo saat latihan mungkin,” ujar Prabowo sambil tertawa.

Prabowo Subianto memiliki banyak kenangan bersama Gusdur, terutama yang berkaitan dengan toleransi. Menurut Prabowo, toleransi itu harus dijaga dan dilatih dengan cara membuka hubungan serta berdialog dengan orang-orang lintas agama, suku, ras.

Walaupun pada akhirnya kita berbeda pendapat, tetapi toleransi harus dilatih dan dipraktekkan dengan interaksi karena tidak bisa hanya dengan sekedar diajarkan.
Apakah para pembaca setuju dengan nilai-nilai toleransi yang dipelajari Prabowo?

Komentar

Postingan populer dari blog ini

BEBERAPA POLLING MENYATAKAN JOKOWI PRESIDEN GAGAL

Aksi Tagar #2019GantiPresiden Dinilai Telah Mampu Manfaatkan Momentum

Prabowo Hadiri Bedah Buku “Paradok Indonesia” Disambut Histeria Emak-emak